ffg

Rabu, 10 Juli 2013

PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

PRE PLANNING
PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

1.1.            Pendahuluan
Kebutuhan bayi akan gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan ASI secara eksklusif pada bayi selama enam bulan pertama sejak lahir karena ASI merupakan makanan ideal untuk bayi yang mengandung semua zat gizi untuk membangun dan menyediakan energi dalam susunan yang diperlukan (DEPKES RI, 2004).
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan alamiah yang ideal untuk bayi, terutama pada bulan-bulan pertama. (Soejoningsih,2004). Berdasarkan hasil survei demografi Indonesia bahwa angka kematian ibu (AKI) di Indonesia adalah 370 per 100.000 kelahiran hidup atau setiap 1 jam terdapat 2 orang ibu meninggal dunia akibat persalinan dan salah satu penyebab kematian bagi ibu adalah perdarahan. Data dari BPS Tahun 2006 total angka kematian bagi ibu di Indonesia mengalami penurunan yaitu menjadi 253 per 100.000 kelahiran hidup, namun angka ini masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya.
Demikian angka kematian bayi (AKB) khususnya angka kematian bayi baru lahir (Neonatal), masih berada pada kisaran 200 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi (AKB) yang tinggi di Indonesia 80%. Berdasarkan survai yang dilakukan oleh Hellen Keller (2002) di Indonesia, diketahui bahwa rata-rata bayi Indonesia hanya mendaptkan ASI selama 1,7 bulan. Padahal, Kajian WHO yang dituangkan dalam Kepmen Kes No. 450 Tahun 2004 menganjurkan agar bayi diberi ASI. Turunya angka ini terkait pengaruh sosial budaya di masyarakat, yang menganjurkan supaya bayi diberi makanan tambahan sebelum berusia 6 bulan. (Prasetyono,2009).
Penelitian terhadap 900 ibu disekitar Jabotabek diperoleh fakta bahwa yang mendapatkan ASI eksklusif selama 4 bulan hanya sekitar 5%, padahal 98% ibu-ibu tersebut tidak pernah mendapatkan informasi khusus tentang ASI. Sedangkan 70,4% ibu tidak pernah mendengar informasi tentang ASI eksklusif (Roesli,2005).
Alasan ibu untuk tidak menyusui sangat bervariasi. Namun, yang paling sering dikemukakan sebagai berikut: ASI tidak cukup, ibu bekerja dengan cuti hamil tiga bulan, takut ditinggal suami, tidak diberi ASI tetap berhasil “Jadi Orang”, bayi akan tumbuh menjadi anak yang tidak mendiri dan manja, susu formula lebih praktis, takut badan menjadi gemuk. (Roesli,2005).
Alasan utama Ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif yaitu faktor umur, pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan lain-lain. Rendahnya keinginan dan pemahaman ibu tentang pentingnya ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kelahiran hidup kelahiran bayinya, hal ini dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat yang terkandung dalam ASI (Prasetyono,2009).

1.2.            Tujuan
1.2.1.      Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat mengerti dan memahami tentang asi eksklusif

1.2.2.      Tujuan Khusus
·         Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
·         Menyebutkan manfaat ASI Eksklusif
·         Menyebutkan nilai Gizi ASI
·         Menyebutkan jangka waktu pemberian ASI Eksklusif

1.3.            Sasaran
Ibu - Ibu RT 23 Kel. Tangga Takat Kec. Seberang Ulu II Kota Palembang

1.4.            Metode
Diskusi dan Ceramah


1.5.            Tempat dan Waktu
· Tanggal Pelaksanaan : 25 Juni 2013
· Tempat Pelaksanaan             : Posyandu Kratisia

1.6.            Pembiayaan dan Sumber Dana
            Swadana Kelompok I

1.7.            Penutup
Demikianlah pre planning ini kami buat dengan sebenar-benarnya, sehingga diharapkan dapat menjadi bahan melaksanakan kegiatan selanjutnya.


SATUAN ACARA PENYULUHAN
REUMATIK


Pokok Bahasan                       : Nutrisi
Sub Pokok Bahasan                : ASI Eksklusif
·         Pengertian ASI Eksklusif
·         Manfaat ASI Eksklusif
·         Nilai Gizi ASI
·         Jangka waktu pemberian ASI Eksklusif
Sasaran                                   : Ibu - Ibu RT 23 Kel. Tangga Takat Kec. SU II
Hari/Tanggal                           : 25 Juni 2013
Waktu                                                 : 10:30 - Selesai
Tempat                                    : Posyandu Kratisia

1.1.            Tujuan
1.1.1.      Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat mengerti dan memahami tentang asi eksklusif

1.1.2.      Tujuan Khsusus
·         Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
·         Menyebutkan manfaat ASI Eksklusif
·         Menyebutkan nilai Gizi ASI
·         Menyebutkan jangka waktu pemberian ASI Eksklusif

1.2.            Sasaran
Ibu - Ibu RT 23 Kel. Tangga Takat Kec. Seberang Ulu II

1.3.            Metode
Diskusi dan Ceramah

1.4.            Materi
Terlampir

1.5.            Tempat dan Waktu
· Tanggal Pelaksanaan : 25 Juni 2013
· Tempat Pelaksanaan             : Posyandu Kratisia

1.6.            Rencana Kegiatan
No
Tahap
Penyuluhan
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
Media
Metode
1
Pembukaan
(2 Menit)
·          Membuka penyuluhan dengan mengucapkan salam
·          Memperkenalkan diri

·          Kontrak waktu
·          Menjelaskan tujuan penyuluhan
·          Membagikan Leafleat
·          Menjawab salam


·          Memperhatikan


·          Memperhatikan
·          Memperhatikan

-


-


-
-

-
Ceramah


Ceramah


Ceramah Ceramah

-
2
Penyajian
(15 Menit)
·          Apersepsi

·          Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
·          Menjelaskan manfaat ASI Eksklusif
·          Menjelaskan nilai gizi ASI

·          Menjelaskan jangka waktu pemberian ASI Eksklusif
·          Menjawab pertanyaan
·          Memperhatikan


·          Memperhatikan


·          Memperhatikan


·          Memperhatikan

-

Leafleat
Dan Banner
Leafleat
Dan Banner
Leafleat
Dan Banner
Leafleat
Dan Banner
Tanya jawab
Ceramah


Ceramah


Ceramah


Ceramah


3
Penutup
(13 Menit)
Evaluasi
·           Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya
·           Memberikan reward untuk  peserta yang dapat menjawab pertanyaan
Penutup
·           Menutup penyuluhan dengan mengucapkan salam

·          Peserta bertanya



·          Peserta menjawab
pertanyaan


·          Menjawab salam

-



-




-

Tanya
jawab dan diskusi

Tanya
jawab dan diskusi


Ceramah

1.7.            Evaluasi
·         Coba jelaskan pengertian ASI Eksklusif
·         Coba sebutkan manfaat ASI Eksklusif
·         Coba sebutkan nilai Gizi ASI
·         Coba sebutkan jangka waktu pemberian ASI Eksklusif

TINJAUAN TEORITIS

1.1.            Definisi
      ASI adalah satu – satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap percepatan tumbuh kembang (Azwar, 2003).
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim. Bayi sehat umumnya tidak memerlukan tambahan makanan sampai usia 6 bulan. Pada keadaan – keadaan khusus dibenarkan untuk mulai memberi makanan padat setelah bayi berumur 4 bulan tetapi belum mencapai 6 bulan. Misalnya karena terjadi peningkatan berat badan kurang atau didapatkan tanda – tanda lain yang menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif tidak berjalan dengan baik (Roesli, 2005).

1.2.            Manfaat ASI
Menyusui bayi dapat mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga, masyarakat, dan negara. Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim penernaan. Beberapa manfaat ASI sebagai berikut:
1.   Untuk Bayi
Ketika bayi berusia 0-6 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi, ASI memang terbaik untuk bayi manusia sebagaimana susu sapi yang terbaik untuk bayi sapi, ASI merupakan komposisi makanan ideal untuk bayi, pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit serta alergi, bayi yang diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit dari pada bayi yang tidak mendapatkan ASI, bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi efek penyakit kuning, pemberian ASI dapat semakin mendekatkan hubungan ibu dengan bayinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap kemapanan emosinya di masa depan, apabila bayi sakit, ASI merupakan makanan yang tepat bagi bayi karena mudah dicerna dan dapat mempercepat penyembuhan, pada bayi prematur, ASI dapat menaikkan berat badan secara cepat dan mempercepat pertumbuhan sel otak, tingkat kecerdasan bayi yang diberi ASI lebih tinggi 7-9 poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI.

2.   Untuk Ibu
Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa prakehamilan, serta mengurangi resiko perdarahan, lemak yang ditimbun di sekitar panggul dan paha pada masa kehamilan akan berpindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali, resiko terkena kanker rahim dan kanker payudara pada ibu yang menyusui bayi lebih rendah dari pada ibu yang tidak menyusui, menyusui bayi lebih menghemat waktu, karena ibu tidak perlu menyiapkan botol dan mensterilkannya, ASI lebih praktis lantaran ibu bisa berjalan-jalan tanpa membawa perlengkapan lain, ASI lebih murah dari pada susu formula, ASI selalu steril dan bebas kuman sehingga aman untuk ibu dan bayinya, ibu dapat memperoleh manfaat fisik dan emotional.

3.   Untuk Keluarga
Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula, botol susu, serta peralatan lainnya, jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan lebih sedikit biaya guna perawatan kesehatan, penjarangan kelahiran lantaran efek kontrasepsi dari ASI eksklusif, jika bayi sehat berarti menghemat waktu keluarga, menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu tersedia setiap saat, keluarga tidak perlu repot membawa
berbagai peralatan susu ketika bepergian.

4.   Untuk Masyarakat dan Negara
Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan lainnya, bayi sehat membuat negara lebih sehat, penghematan pada sektor kesehatan, karena jumlah bayi yang sakit hanya sedikit, memperbaiki kelangsungan hidup anak karena dapat menurunkan angka kematian, ASI merupakan sumber daya yang terus-menerus di produksi.

1.3.            Nilai ASI
Seperti halnya gizi pada umumya, ASI mengandung komponen mikro dan makro nutrien. Yang termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikronutrien adalah vitamin dan mineral. ASI hampir 90% nya terdiri dari air. Volume dan komposisi gizi ASI berbeda untuk setiap ibu bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan volume dan komposisi di atas juga terlihat pada masa menyusui (colostrum, ASI transisi, ASI matang, dan ASI pada saat penyapihan). Kandungan zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu yang menyusui juga berbeda. Colostrum yang diproduksi antara hari 1 – 5 menyusui kaya akan zat gizi terutama protein.
ASI transisi mengandung banyak lemak dan gula susu (laktosa). ASI yang berasal dari ibu yang melahirkan bayi kurang bulan mengandung tinggi lemak dan protein, serta rendah laktosa dibanding ASI yang berasal dari ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. Pada saat penyapihan kadar lemak dan protein meningkat seiring bertambah banyaknya kelenjar payudara. Walaupun kadar protein, laktosa dan nutrien yang larut dalam air sama pada setiap kali periode menyusui, tetapi kadar lemak meningkat. Jumlah total produksi ASI dan asupan ke bayi bervariasi untuk setiap waktu menyusui, dengan jumlah berkisar antara 450 – 1200 ml dengan rerata antara 750 – 850 ml per hari. Banyaknya ASI yang berasal dari ibu yang mempunyai status gizi buruk dapat menurun sampai jumlah 100 – 200 ml per hari.
Komposisi ASI antara lain:
1. Karbohidrat
    Laktosa adalah karbohidrat yang terdapat dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat dibandingkan laktosa yang ditemukan dalam susu sapi atau susu formula. Angka kejadian diare karena laktosa sangat jarang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI. Hal ini dikarenakan penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa susu sapi maupun laktosa susu formula.

2. Protein
    Kandungan protein dalam ASI cukup tinggi. Protein yang terdapat pada ASI dan susu sapi terdiri dari protein whey dan casein. Di dalam ASI senderi lebih banyak terdapat protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi. Sedangkan casein cenderung lebih susah dicerna oleh usus bayi dan banyak terdapat pada susu sapi. ASI mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dibandingkan susu sapi. Salah satunya adalah taurin, dimana asam amino jenis ini banyak ditemukan di ASI yang mempunyai peran pada perkembangan otak. Selain itu ASI juga kaya akan nukleutida
dimana nukleutida ini berperan dalam meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang pertumbuhan bakteri baik yang ada di dalam usus dan meningkatkan penyerapan besi dan meningkatkan daya tahan tubuh.

3. Lemak
    Kadar lemak ASI lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu sapi atau susu formula. Kadar lemak yang tinggi ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama masa bayi. Lemak omega 3 dan omega 6 banyak ditemukan dalam ASI yang berperan dalam perkembangan otak. DHA dan ARA hanya terdapat dalam ASI yang berperan dalam perkembangan jaringan saraf dan retina mata. ASI juga mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang, yang baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

4. Karnitin
    Karnitin dalam ASI sangat tiggi dan memiliki fungsi membantu proses pembentukan energi yang diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh.

5. Vitamin K
    Vitamin K dalam ASI jumlahnya sangat sedikit sehingga perlu tambahan vitamin K yang biasanya dalam bentuk suntikan. Vitamin K ini berfungsi sebagai faktor pembekuan darah.

6. Vitamin D
    ASI hanya sedikit mengandung vitamin D. Sehingga dengan pemberian ASI eksklusif dan ditambah dengan membeiarkan bayi terpapar pada sinar matahari pagi akan mencegah bayi menderita penyakit tulang karena kekurangan vitamin D.

7. Vitamin E
    Salah satu keuntungan ASI adalah kandungan vitamin Enya cukup tinggi terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal. Fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah merah.

8. Vitamin A
    ASI mengandung vitamin A dan betakaroten yang cukup tinggi. Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. Inilah yang menerangkan mengapa bayi yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan tubuh yang baik.

9. Vitamin yang larut dalam air
    Hampir semua vitamin larut air terdapat dalam ASI. Seperti vitamin B, vitamin C dan asam folat. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi vitamin B6 dan B12 serta asam folat rendah terutama pada ibu yang kurang gizi. Sehingga perlu tambahan vitamin ini pada ibu yang menyusui.

10. Mineral
      Mineral dalam ASI memiliki kualitas yang lebih baik dan lebih mudah diserap dibandingkan mineral yang terdapat dalam susu sapi. Mineral utama yang terdapat dalam susu sapi adalah kalsium yang berfungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf, dan pembekuan darah. Walaupun kadar kalsium pada ASI lebih rendah daripada susu sapi tetapi penyerapannya lebih besar. Bayi yang mendapat ASI eksklusif beresiko sangat kecil untuk kekurangan zat besi, walaupun kadar zat besi dalam ASI rendah. Hal ini dikarenakan Zat besi yang terdapat dalam ASI lebih mudah diserap daripada yang terdapat dalam susu sapi. Mineral yang cukup tinggi terdapat dalam ASI dibandingkan susu sapi dan susu formula adalah selenium, yang sangat berfungsi pada saat pertumbuhan anak cepat.

1.4.            Jangka Waktu Pemberian ASI
Pemberian ASI Eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin terjadi sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun (Roesli, 2005).
Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan baru terkait dengan pemberian ASI eksklusif. Jangka waktu pemberian ASI eksklusif yang dianjurkan oleh pemerintah saat ini adalah 6 bulan pertama yang kemudian dilanjutkan sampai 2 tahun dengan pemberian MP-ASI setelah 6 bulan (DEPKES, 2005).


DAFTAR PUSTAKA

Azwar. A, 2003
Pelaksanaan Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia. Jakarta: Warta Kesehatan Masyarakat

DEPKES RI, 2005
Ibu Berikan ASI Eksklusif Baru 2%. (Online) (www.depkes.go.id., di akses 21 Januari 2013)

DEPKES RI, 2006
Hanya 3,7% Bayi Memperoleh ASI. (Online) (www.depkes.go.id., di akses 21 Januari 2013)

DEPKES RI, 2006
Setiap Tahun 30 Ribu Anak Dapat Diselamatkan Dengan Pemberian AS .
(Online) (www.depkes.go.id., di akses 21 Januari 2013)

DEPKES RI, 2007
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Konseling Menyusui
dan Pelatihan Fasilitator Konseling Menyusui. Jakarta: DEPKES RI.

Roesli, Utami. 2005
Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya.